Kamis, 15 November 2012

Seperti Sentuhan Tuhan


Sejak pertama kali aku membuka mata dan menghirup udara bumi, aku yakin kalau Tuhan selalu bersamaku, menjagaku, merawat, melindungi dan senantiasa memberikan kehangatan untukku… Setelah aku menyadari, ternyata ada dua malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menjagaku menggantikan-Nya. Tuhan mengirimkan dua malaikat dengan sentuhan seperti-Nya.
Lebih dari yang aku pikirkan, mereka adalah orang yang memberi  tanpa pamrih dan mencintaiku tanpa syarat. Orang-orang terbaik yang aku temui di dunia dan harta berharga yang tak ternilai di dalam hidupku.
Ayah dan ibu, itulah sebutan untuk kedua malaikatku.
Dua orang yang harus aku sayangi, aku hormati dan aku banggakan…
Ayahku adalah pahlawan dalam keluargaku. Tak kenal lelah bekerja untuk membiayai keluarganya. Memimpin kami dan tak pernah berhenti menasehati anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua. Dia adalah imam terbaik yang pernah aku temui. Ibuku, dia yang selalu menangis melihat kegagalanku dan bahagia dengan melihat senyumku. Dengan penuh kelembuatan, dia menjadi pendamai dalam keluargaku.
Kedua malaikat terbaikku…
Mereka adalah salah satu alasanku untuk tetap bertahan, berjuang dan mencapai cita-cita.
Tak ada alasan untuk mengecewakan dan membuat mereka meneteskan air mata.
Dan aku mengerti, “membahagiakan” mereka adalah salah satu kewajibanku. Mungkin apapun yang aku lakukan, tidak akan pernah bisa menggantikan segala yang pernah meraka berikan untukku.
Tapi aku berjanji, suatu saat akan aku persembahkan kado terindah untuk mereka. Walau hanya sebentuk kebahagiian kecil untuk menciptakan senyum di wajah mereka…


Puspa N(2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 15 November 2012

Seperti Sentuhan Tuhan

Diposting oleh Puspa En di 04.47

Sejak pertama kali aku membuka mata dan menghirup udara bumi, aku yakin kalau Tuhan selalu bersamaku, menjagaku, merawat, melindungi dan senantiasa memberikan kehangatan untukku… Setelah aku menyadari, ternyata ada dua malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menjagaku menggantikan-Nya. Tuhan mengirimkan dua malaikat dengan sentuhan seperti-Nya.
Lebih dari yang aku pikirkan, mereka adalah orang yang memberi  tanpa pamrih dan mencintaiku tanpa syarat. Orang-orang terbaik yang aku temui di dunia dan harta berharga yang tak ternilai di dalam hidupku.
Ayah dan ibu, itulah sebutan untuk kedua malaikatku.
Dua orang yang harus aku sayangi, aku hormati dan aku banggakan…
Ayahku adalah pahlawan dalam keluargaku. Tak kenal lelah bekerja untuk membiayai keluarganya. Memimpin kami dan tak pernah berhenti menasehati anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti pada kedua orang tua. Dia adalah imam terbaik yang pernah aku temui. Ibuku, dia yang selalu menangis melihat kegagalanku dan bahagia dengan melihat senyumku. Dengan penuh kelembuatan, dia menjadi pendamai dalam keluargaku.
Kedua malaikat terbaikku…
Mereka adalah salah satu alasanku untuk tetap bertahan, berjuang dan mencapai cita-cita.
Tak ada alasan untuk mengecewakan dan membuat mereka meneteskan air mata.
Dan aku mengerti, “membahagiakan” mereka adalah salah satu kewajibanku. Mungkin apapun yang aku lakukan, tidak akan pernah bisa menggantikan segala yang pernah meraka berikan untukku.
Tapi aku berjanji, suatu saat akan aku persembahkan kado terindah untuk mereka. Walau hanya sebentuk kebahagiian kecil untuk menciptakan senyum di wajah mereka…


Puspa N(2012)

0 komentar on "Seperti Sentuhan Tuhan"

Posting Komentar