Kamis, 29 November 2012

Optimis


Bahagia adalah pada saat kita berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi. Termasuk di saat kita berkumpul dengan sahabat-sahabat terbaik kita J
Buat aku sahabat adalah inspirasi dan motivasi. Sahabat itu tercipta ketika kita membutuhkan kasih sayang, semangat dan kebersamaan, kemudian ada orang-orang yang hadir membawa yang kita butuhkan itu, itulah sahabat.
Aku bisa bahagia bersama, tertawa bersama, berbagi bersama dan memecahkan masalah bersama.
Ada kalanya kita menemukan perbedaan dimana perbedaan itu membuat selisih paham di antara kita, tapi bukan berarti itu bisa menghancurkan yang telah terjalin.
Ada kalanya juga aku mendapatkan masalah yang tak terpecahkan karena tak bisa berfikir jernih saat hati kacau dan dilemma. Sahabat-sahabatku  yang dapat membantu memikirkan jalan keluar yang harus aku tempuh.
Itulah makna dari persahabatan, yang bukan hanya pada saat tersenyum, tapi juga saat menangis.
Sahabat itu membuat yang tak ada menjadi ada, yang gelap menjadi berwarna dan yang biasa menjadi istimewa…
Aku mempunyai banyak orang-orang terbaik di sekelilingku, yang selalu melangkah dan berjuang bersama. Mewarnai hariku, memberi semangat dan senyuman di duniaku. Mungin aku tidak bisa menyebutkan semuanya, tapi aku akan bercerita tentang sebagian kecil kawan-kawanku. Mereka adalah Tria Duhita Novitya Putri(19 November 1992), yang biasa aku panggil Tiia. Sebenarnya dia adalah temanku yang mengusulkan namanya untuk disebutkan di sini, :D dan sebagai teman yang baik, aku penuhilah permintaannya. Kemudian ada Dewi Wismarani(26 November 1992), yang aku panggil Rani. Dan ada Fatimah Nois Priyuniarti(21 April 1992), yang biasa kita panggil “mamake”, :D , dan selanjutnya ada aku. Mereka dan aku yang menamakan diri sebagai KCB(Komunitas Cekalan Banget). Mungkin agak konyol dan didengar dari namanya sudah terdengar tragis dan negative. Ya, kami menamakan itu karena  di manapun kami berada selalu ada yang kontra terhadap apa yang kami perbuat. Penyebab utamanya adalah kami yang sama-sama cerewet, rame, gaduh, susah untuk mengendalikan volume suara, dan susah diatur, mungkin kami yang basicnya adalah anak-anak hiperaktif, ya, anggap saja seperti itu. ;D
Tapi aku memandang nama itu bukan suatu hal yang negative ataupun sebagai batas langkah kami, tapi aku pikir, itu adalah salah satu motivasi untuk kami lebih maju. Aku menganggap banyak yang protes dan menabuh genderang perang pada kami karena melihat wajah-wajah kami yang memang wajah-wajah para pemenang. Itulah caraku untuk menyemangati diri sendiri. :D
Tapi aku yakin suatu saat kami akan membuktikan keberhasilan kami pada semuanya.
Pesanku untuk teman-teman ku dan semua yang membaca, ada yang perlu kalian ketahui bahwa,
Ngga perlu cantik untuk menjadi seorang ratu,
Ngga perlu kaya untuk menjadi penguasa,
Ngga perlu kuat untuk menjadi superhero,
Ngga perlu pintar juga untuk menjadi juara,
Yang kita perlukan hanyalah “keoptimisan”, dengan “optimis” kita bisa menjadi apaun yang kita mau. Karena dengan “optimis” kemustahilan dapat kita takhlukan…

Puspa N(2012)

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 29 November 2012

Optimis

Diposting oleh Puspa En di 23.48

Bahagia adalah pada saat kita berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi. Termasuk di saat kita berkumpul dengan sahabat-sahabat terbaik kita J
Buat aku sahabat adalah inspirasi dan motivasi. Sahabat itu tercipta ketika kita membutuhkan kasih sayang, semangat dan kebersamaan, kemudian ada orang-orang yang hadir membawa yang kita butuhkan itu, itulah sahabat.
Aku bisa bahagia bersama, tertawa bersama, berbagi bersama dan memecahkan masalah bersama.
Ada kalanya kita menemukan perbedaan dimana perbedaan itu membuat selisih paham di antara kita, tapi bukan berarti itu bisa menghancurkan yang telah terjalin.
Ada kalanya juga aku mendapatkan masalah yang tak terpecahkan karena tak bisa berfikir jernih saat hati kacau dan dilemma. Sahabat-sahabatku  yang dapat membantu memikirkan jalan keluar yang harus aku tempuh.
Itulah makna dari persahabatan, yang bukan hanya pada saat tersenyum, tapi juga saat menangis.
Sahabat itu membuat yang tak ada menjadi ada, yang gelap menjadi berwarna dan yang biasa menjadi istimewa…
Aku mempunyai banyak orang-orang terbaik di sekelilingku, yang selalu melangkah dan berjuang bersama. Mewarnai hariku, memberi semangat dan senyuman di duniaku. Mungin aku tidak bisa menyebutkan semuanya, tapi aku akan bercerita tentang sebagian kecil kawan-kawanku. Mereka adalah Tria Duhita Novitya Putri(19 November 1992), yang biasa aku panggil Tiia. Sebenarnya dia adalah temanku yang mengusulkan namanya untuk disebutkan di sini, :D dan sebagai teman yang baik, aku penuhilah permintaannya. Kemudian ada Dewi Wismarani(26 November 1992), yang aku panggil Rani. Dan ada Fatimah Nois Priyuniarti(21 April 1992), yang biasa kita panggil “mamake”, :D , dan selanjutnya ada aku. Mereka dan aku yang menamakan diri sebagai KCB(Komunitas Cekalan Banget). Mungkin agak konyol dan didengar dari namanya sudah terdengar tragis dan negative. Ya, kami menamakan itu karena  di manapun kami berada selalu ada yang kontra terhadap apa yang kami perbuat. Penyebab utamanya adalah kami yang sama-sama cerewet, rame, gaduh, susah untuk mengendalikan volume suara, dan susah diatur, mungkin kami yang basicnya adalah anak-anak hiperaktif, ya, anggap saja seperti itu. ;D
Tapi aku memandang nama itu bukan suatu hal yang negative ataupun sebagai batas langkah kami, tapi aku pikir, itu adalah salah satu motivasi untuk kami lebih maju. Aku menganggap banyak yang protes dan menabuh genderang perang pada kami karena melihat wajah-wajah kami yang memang wajah-wajah para pemenang. Itulah caraku untuk menyemangati diri sendiri. :D
Tapi aku yakin suatu saat kami akan membuktikan keberhasilan kami pada semuanya.
Pesanku untuk teman-teman ku dan semua yang membaca, ada yang perlu kalian ketahui bahwa,
Ngga perlu cantik untuk menjadi seorang ratu,
Ngga perlu kaya untuk menjadi penguasa,
Ngga perlu kuat untuk menjadi superhero,
Ngga perlu pintar juga untuk menjadi juara,
Yang kita perlukan hanyalah “keoptimisan”, dengan “optimis” kita bisa menjadi apaun yang kita mau. Karena dengan “optimis” kemustahilan dapat kita takhlukan…

Puspa N(2012)

0 komentar on "Optimis"

Posting Komentar