Bahagia adalah
pada saat kita berkumpul dengan orang-orang yang kita sayangi. Termasuk di saat
kita berkumpul dengan sahabat-sahabat terbaik kita J
Buat aku sahabat
adalah inspirasi dan motivasi. Sahabat itu tercipta ketika kita membutuhkan
kasih sayang, semangat dan kebersamaan, kemudian ada orang-orang yang hadir
membawa yang kita butuhkan itu, itulah sahabat.
Aku bisa bahagia
bersama, tertawa bersama, berbagi bersama dan memecahkan masalah bersama.
Ada kalanya kita
menemukan perbedaan dimana perbedaan itu membuat selisih paham di antara kita,
tapi bukan berarti itu bisa menghancurkan yang telah terjalin.
Ada kalanya juga
aku mendapatkan masalah yang tak terpecahkan karena tak bisa berfikir jernih
saat hati kacau dan dilemma. Sahabat-sahabatku yang dapat membantu memikirkan jalan keluar yang
harus aku tempuh.
Itulah makna dari
persahabatan, yang bukan hanya pada saat tersenyum, tapi juga saat menangis.
Sahabat itu
membuat yang tak ada menjadi ada, yang gelap menjadi berwarna dan yang biasa
menjadi istimewa…
Aku mempunyai
banyak orang-orang terbaik di sekelilingku, yang selalu melangkah dan berjuang
bersama. Mewarnai hariku, memberi semangat dan senyuman di duniaku. Mungin aku
tidak bisa menyebutkan semuanya, tapi aku akan bercerita tentang sebagian kecil
kawan-kawanku. Mereka adalah Tria Duhita Novitya Putri(19 November 1992), yang
biasa aku panggil Tiia. Sebenarnya dia adalah temanku yang mengusulkan namanya
untuk disebutkan di sini, :D dan sebagai teman yang baik, aku penuhilah
permintaannya. Kemudian ada Dewi Wismarani(26 November 1992), yang aku panggil
Rani. Dan ada Fatimah Nois Priyuniarti(21 April 1992), yang biasa kita panggil
“mamake”, :D , dan selanjutnya ada aku. Mereka dan aku yang menamakan diri
sebagai KCB(Komunitas Cekalan Banget). Mungkin agak konyol dan didengar dari
namanya sudah terdengar tragis dan negative. Ya, kami menamakan itu karena di manapun kami berada selalu ada yang kontra
terhadap apa yang kami perbuat. Penyebab utamanya adalah kami yang sama-sama
cerewet, rame, gaduh, susah untuk mengendalikan volume suara, dan susah diatur,
mungkin kami yang basicnya adalah anak-anak hiperaktif, ya, anggap saja seperti
itu. ;D
Tapi aku memandang
nama itu bukan suatu hal yang negative ataupun sebagai batas langkah kami, tapi
aku pikir, itu adalah salah satu motivasi untuk kami lebih maju. Aku menganggap
banyak yang protes dan menabuh genderang perang pada kami karena melihat
wajah-wajah kami yang memang wajah-wajah para pemenang. Itulah caraku untuk
menyemangati diri sendiri. :D
Tapi aku yakin
suatu saat kami akan membuktikan keberhasilan kami pada semuanya.
Pesanku untuk
teman-teman ku dan semua yang membaca, ada yang perlu kalian ketahui bahwa,
Ngga perlu cantik
untuk menjadi seorang ratu,
Ngga perlu kaya
untuk menjadi penguasa,
Ngga perlu kuat
untuk menjadi superhero,
Ngga perlu pintar juga
untuk menjadi juara,
Yang kita perlukan
hanyalah “keoptimisan”, dengan “optimis” kita bisa menjadi apaun yang kita mau.
Karena dengan “optimis” kemustahilan dapat kita takhlukan…
Puspa N(2012)